DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Islam merupakan
pengembangan pikiran, penataan perilaku, pengaturan emosional, hubungan
peranan manusia dengan dunia ini, serta bagaimanamanusia mampu memanfaatkan
dunia sehingga mampu meraih tujuan kehidupansekaligus mengupayakan
perwujudannya. Seluruh ide tersebut telah tergambar secarautuh dalam dalam
suatu konsep dasar yang kokoh. Islam pun telah menawarkankonsep akidah yang
wajib diimani agar dalam diri manusia tertanam perasaan yangmendorongnya pada
perilaku normatif yang mengacu pada syariat Islam.
Perilakuyang dimaksud adalah penghambaan
manusia berdasarkan pemahaman atas tujuan penciptaan manusia itu.Aspek
keimanan dan keyakinan menjadi landasan aqidah yang mengakar danintegral serta
menjadi motivator yang menggugah manusia untuk berpandangan kedepan serta
optimis, sungguh-sungguh dan kesadaran. Sudah barang tentukesemuanya ini
berdasarkan pada suatu sumber pokok yaitu Al-Qur’an dan Hadis.Pada Bab ini,
akan dipaparkan pengertian dan dasar-dasar pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Dasar Ilmu Pendidikan Islam
Dasar
(Arab: Asas; Inggris: Foudation; Perancis: Fondement; Laitn:
Fundamentum) secara bahasa berarti alas, fundamen, pokok atau pangkal segala
sesuatu ( pendapat, ajaran, aturan). Dasar megandung pengertian sebagai berikut:
Pertama,
sumber dan sebab adanya sesuatu. Umpamanya, alam rasional adalah dasar
alam inderawi. Artinya, alam rasional merupakan sumbr dan sebab adanya alam
inderawi.
Kedua, proposisi paling umum dan makna paling luas
yang dijadikan sumber pengetahuan, ajaran atau hukum. Umpamanya, dasar induksi
adalah prinsip yang membolehkan pindah dari hal-hal yang khusus kepada hal-hal
yang umum.
Dasar untuk pindah dari ragu kepada yaqin adalah
kepercayaan kepada Tuhan bahwa Dia tidak mungkin menyesatkan hamba-hambaNya.
Dasar
ilmu pendidikan Islam dengan segala ajarannya. Ajaran itu bersumber dari
al-Qur`an, sunnah Rasulullah saw, (selanjutnya disebut Sunnah), dan ra`yu
(hasi pikir manusia). Tiga sumber ini harus digunakan secara hirarkis.
Al-Qur`an harus didahulukan. Apabila suatu ajaran atau penjelasan tidak
ditemukan di dalam al-Qur`an, maka harus dicari di dalam sunnah, apabila tidak
ditemukan juga dalam sunnah, barulah digunakan ra`yu. Sunnah tidak bertentangan
dengan al-Qur`an , dan ra`yu tidak boleh bertentangan dengan al-Qur`an dan
sunnah.
Pendidikan biasanya berawal pada saat
seorang bayi dilahirkan dan berlangsung seumus hidup.pendidikan bisa saja
berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang banyak dilakukan oleh banyak orang
dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan
ia akan bisa (mengajar) bayi mereka sebelum kelahiran.
Pendidikan merupakan kegiatan yang
hanya dilakukan oleh manusia dengan lapangan yang sangat luas, yang mencakup
semua pengalaman serta pemikiran manusia tentang pendidikan. Pendidikan sebagai
suatu praktik dalam kehidupan, seperti halnya dengan kegiatan-kegiatan lain.
I A. ILmu Pendidikan Islam Teoritis Dan Praktis
1)
pendidikan
sebagai teoritis dan
2)
pendidikan
sebagai praktik. Diantara
keduanya memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Praktik pendidikan
seyogyanya berlandaskan pada teori pendidikan. Demikian pula, teori-teori
pendidikan seyogyanya bercermin dari praktik pendidikan. Perubahan yang terjadi
dalam praktik pendidikan dapat mengimbas pada teori pendidikan. Sebaliknya,
perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas pada praktik pendidikan.
1. Teoritis pendidikan
Pendidikan sebagai teoritis yaitu
seperangkat pengetahuan yang telah tersusun secara sistematis yang berfungsi
untuk menjelaskan, menggambarkan, meramalkan dan mengontrol berbagai gejala dan
peristiwa pendidikan, baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikan
(empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk melihat makna
pendidikan dalam konteks yang lebih luas.
Mengapa kita harus mempelajari teori
pendidikan Karena yang kita hadapi dalam dunia pendidikan adalah manusia.
Karena mendidik itu merupakan perbuatan yang harus betul-betul didasari dan
disadari dalam rangka membimbing manusia pada suatu tujuan yang akan dicapai.
Dalam pendidikan tidak dikenal suatu
resep yang pasti (mutlak), karena yang utama dalam pendidikan adalah
kreativitas dan kepribadian pendidik.
Pendidikan memerlukan teori pendidikan, karena teori
pendidikan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
a)
Teori pendidikan
dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui arah dan tujuan yang akan dicapai.
b)
Teori pendidikan
berfungsi untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam praktik pendidikan. Dengan
begitu kita dapat mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh
dilakukan.
c)
Teori pendidikan
dapat dijadikan sebagai tolak ukur sampai dimana kita telah berhasil dalam
melaksanakan tugas dalam pendidikan.
Menurut
Kneller, teori memiliki dua pengertian, antara lain ; teori itu empiris, dalam
arti sebagai suatu hasil pengujian terhadap hipotesis dengan melalui observasi
dan ekserimen, cara berpikir yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode
induktif, maka teori di sini sama dengan makna teori dalam sains. Seorang guru
tidakboleh dikacaukan dengan isu-isu yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
Kedua, teori dapat diperoleh melalui berpikir sistematis spekulatif, dengan
metode deduktif, dalam hal ini kneller mengemukakan bahwa teori merupakan “a
set of coherent thought”, seperangkat berpikir koheren yang sesuia dengan teori
koherensi tentang kebenaran.
2. Praktis Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi
pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi
lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.
Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati
generasi.
Menurut Redja M. Praktis pendidikan
adalah seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar
mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan. Praktik pendidikan dapat
dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek tujuan, aspek proses kegiatan, dan aspek
dorongan(motivasi). Tujuan praktik pendidikan adalah membantu pihak lain
mengalami perubahan tingkah laku fundamental yang diharapkan.
Proses kegiatan merupakan seperangkat
kegiatan sosial/bersama, usaha menciptakan peristiwa pendidikan dan
mengarahkannya, serta merupakan usaha secara sadar atau tidak sadar
melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan. Dorongan atau motifasi untuk
melaksanakan praktik pendidikan muncul karena dirasakan adanya kewajiban untuk
menolong orang lain.
B.
Ruang Lingkup Pendidikan Islam
Sebagai ilmu yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas,
karena didalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik itu
secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun
segi-segi atau pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan islam sekaligus menjadi
ruang lingkup pendidikan islam adalah sebagai berikut :
1)
Perbuatan
mendidik itu sendiri. Maksudnya adalah seluruh kegiatan, tindakan atau
perbuatan dan sikap yang dilakukan oleh pendidikan sewaktu menghadapi/mengasuh
anak didik.
2)
Anak
didik. Yaitu merupakan obyek terpenting dalam pendidikan islam
3)
Dasar
dan tujuan pendidikan islam. Yaitu landasan yang menjadi fundament dan sumber
dari segala kegiatan pendidikan islam yang dilakukan
4)
Pendidik.
Yaitu subyek yang melakukan pendidikan islam
5)
Materi
Pendidikan Islam Yaitu bahan-bahan, atau pengalaman-pengalaman belajar ilmu
agama islam
6)
Metode
Pendidikan Islam Yaitu cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidikan untuk
menyampaikan bahan atau materi pendidikan islam kepada anak didik.
7)
Evaluasi
Pendidikan Yaitu memuat cara-cara bagaimana mengadakan evaluasi atau penilaian
terhadap hasil belajar anak didik
8)
Alat-alat
pendidikan islam Yaitu alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan
pendidikan islam agar tujuan pendidikan islam tersebut lebih berhasil
9)
lingkungan
sekitar atau millieu pendidikan islam Yaitu keadaan-keadaan yang ikut
berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan islam
C.
Prinsip Prinsip Pendidikan Islam
Prinsip Pendidikan Islam Kata
‘prinsip’ adalah akar kata dari principia yang diartikan sebagai permulaan,
yang dengan suatu cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya
tergantung dari pemula itu’ . jadi kalau berbicara mengenai prinsip pendidikan
Islam, maka pelaksanaan pendidikan ini telah digariskan oleh prinsip atau
konsep dalam ajaran Islam.
Ø Prinsip
pendidikan islam paling tidak mengacu kepada 4 (Empat) Aspek:
1)
selalu mengacu
kepada Al-Qur’an dan Hadist
Al-Qur’an dan Hadist merupakan sumber
utama dalam pendidikan islam, mungkin lebih baiknya pendidikan islam ini supya
mempunyai wacana guna mencetak insan kamil, sangat perlu ditambah dengan Istimbath
dan Ijtihad para ulama yang tidak bertentangan dengan Al-qur’an dan
Hadist. Maka dari itu pendidik dan peserta didik harus paham kepada
kandungan Al-Qur’an dan Hadist. Ketika ada pendapat dan bertentangan
dengan keduanya, bila suatu ajaran itu tidak sesuai dengan isi
Al-qur’an dan hadist, seharusnya pendidikan tidak boleh menerimanya
sebagai acuan.
2)
selalu mengarah
kepada dunia dan akhirat
Kayaknya baik dalam Al-Qur’an dan
Hadist tidak ada yang menganjurkan menjauhi kehidupan dunia, karena al-Qur’an
sendiri menuntut kita untuk berzakat dan bersedekah, bagaimana hal tersebut
bisa tercapai kalau kita tidak berharta. Memang hidup di dunia hanyalah
sementara, semuanya akan musnah tapi perlu diingat, Justru dengan
kehidupan sekejap itulah kita dianjurkan mengejar kesuksesan dunia, untuk
berlomba-lomba didalam menggapai amal shaleh sebagai bekal untuk keakhirat
nanti, bukan menjauh dari dunia seperti layaknya orang-orang yang mengasingkan
diri dari kahidupan sosial.
3)
Bersifat
teoritis dan praktis
Pendidikan isalm tidak cukup hanya
menyampaikan teori, karena tujuan materi itu tidak lain untuk
dilaksanakan guna mencapai amal yang tinggi disisi tuhan. Maka dari itu
untuk mencapai pengamalan yang sempurna hendaklah para peserta didik
melaksanakan apa yang diajarkan kepada peserta didik. Dan Uswatun Hasanah
harus menjadi pedoman yang utama di dalam hidupnya. Tidak ada satupun didalam
pendidikan yang hanya berorientasi kepada materi saja.
4)
sesuai dengan
potensi yang dimiliki manusia
Pendidikan islam bersifat fleksibel,
maka dari itu pendidikan islam harus sesuai dengan potensi manusia karena
setiap manusia mempunyai potensi yang berbeda. lantas ada berapakah
potensi manusia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pengertian pendidikan maupun pendidikan Islam di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pendidian Islam adalah usaha sadar untuk mengarahkan peserta didik menjadi pribadi muslim yang kamil dan berasaskan Islam. kita harus mempelajari teori pendidikan Karena yang kita hadapi dalam dunia pendidikan adalah manusia. Karena mendidik itu merupakan perbuatan yang harus betul-betul didasari dan disadari dalam rangka membimbing manusia pada suatu tujuan yang akan dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Udin Syaefudin dan Abin Syamsudin
Makmun. 2005. Perencanaan Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arief, Armai, dan Busahdiar. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Wahana
Kardofa.
Nata, Abudin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tafsir, Ahmad. 2010. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.