Rabu, 24 Oktober 2012





DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN
 
BAB I
PENDAHULUAN
            Pendidikan Islam merupakan pengembangan pikiran, penataan perilaku, pengaturan emosional, hubungan peranan manusia dengan dunia ini, serta bagaimanamanusia mampu memanfaatkan dunia sehingga mampu meraih tujuan kehidupansekaligus mengupayakan perwujudannya. Seluruh ide tersebut telah tergambar secarautuh dalam dalam suatu konsep dasar yang kokoh. Islam pun telah menawarkankonsep akidah yang wajib diimani agar dalam diri manusia tertanam perasaan yangmendorongnya pada perilaku normatif yang mengacu pada syariat Islam.
             Perilakuyang dimaksud adalah penghambaan manusia berdasarkan pemahaman atas tujuan penciptaan manusia itu.Aspek keimanan dan keyakinan menjadi landasan aqidah yang mengakar danintegral serta menjadi motivator yang menggugah manusia untuk berpandangan kedepan serta optimis, sungguh-sungguh dan kesadaran. Sudah barang tentukesemuanya ini berdasarkan pada suatu sumber pokok yaitu Al-Qur’an dan Hadis.Pada Bab ini, akan dipaparkan pengertian dan dasar-dasar pendidikan Islam.




BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Dasar Ilmu Pendidikan Islam
            Dasar (Arab: Asas; Inggris: Foudation; Perancis: Fondement; Laitn: Fundamentum) secara bahasa berarti alas, fundamen, pokok atau pangkal segala sesuatu ( pendapat, ajaran, aturan).  Dasar megandung pengertian sebagai berikut:
Pertama,  sumber dan sebab adanya sesuatu. Umpamanya, alam rasional adalah dasar alam inderawi. Artinya, alam rasional merupakan sumbr dan sebab adanya alam inderawi.
Kedua, proposisi paling umum dan makna paling luas yang dijadikan sumber pengetahuan, ajaran atau hukum. Umpamanya, dasar induksi adalah prinsip yang membolehkan pindah dari hal-hal yang khusus kepada hal-hal yang umum.
Dasar untuk pindah dari ragu kepada yaqin adalah kepercayaan kepada Tuhan bahwa Dia tidak mungkin menyesatkan hamba-hambaNya.
            Dasar ilmu pendidikan Islam dengan segala ajarannya. Ajaran itu bersumber dari al-Qur`an, sunnah Rasulullah saw, (selanjutnya disebut Sunnah), dan ra`yu (hasi pikir manusia). Tiga sumber ini harus digunakan secara hirarkis. Al-Qur`an harus didahulukan. Apabila suatu ajaran atau penjelasan tidak ditemukan di dalam al-Qur`an, maka harus dicari di dalam sunnah, apabila tidak ditemukan juga dalam sunnah, barulah digunakan ra`yu. Sunnah tidak bertentangan dengan al-Qur`an , dan ra`yu tidak boleh bertentangan dengan al-Qur`an dan sunnah.
            Pendidikan biasanya berawal pada saat seorang bayi dilahirkan dan berlangsung seumus hidup.pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang banyak dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia akan bisa (mengajar) bayi mereka sebelum kelahiran.
            Pendidikan merupakan kegiatan yang hanya dilakukan oleh manusia dengan lapangan yang sangat luas, yang mencakup semua pengalaman serta pemikiran manusia tentang pendidikan. Pendidikan sebagai suatu praktik dalam kehidupan, seperti halnya dengan kegiatan-kegiatan lain.  
I       A. ILmu Pendidikan Islam Teoritis Dan Praktis
Pendidikan dapat dilihat dalam dua sisi yaitu
1)      pendidikan sebagai teoritis dan
2)      pendidikan sebagai praktik. Diantara keduanya memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Praktik pendidikan seyogyanya berlandaskan pada teori pendidikan. Demikian pula, teori-teori pendidikan seyogyanya bercermin dari praktik pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam praktik pendidikan dapat mengimbas pada teori pendidikan. Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas pada praktik pendidikan.
1. Teoritis pendidikan
            Pendidikan sebagai teoritis yaitu seperangkat pengetahuan yang telah tersusun secara sistematis yang berfungsi untuk menjelaskan, menggambarkan, meramalkan dan mengontrol berbagai gejala dan peristiwa pendidikan, baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikan (empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas.
            Mengapa kita harus mempelajari teori pendidikan Karena yang kita hadapi dalam dunia pendidikan adalah manusia. Karena mendidik itu merupakan perbuatan yang harus betul-betul didasari dan disadari dalam rangka membimbing manusia pada suatu tujuan yang akan dicapai.
            Dalam pendidikan tidak dikenal suatu resep yang pasti (mutlak), karena yang utama dalam pendidikan adalah kreativitas dan kepribadian pendidik.
Pendidikan memerlukan teori pendidikan, karena teori pendidikan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
a)      Teori pendidikan dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui arah dan tujuan yang akan dicapai.
b)      Teori pendidikan berfungsi untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam praktik pendidikan. Dengan begitu kita dapat mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan.
c)      Teori pendidikan dapat dijadikan sebagai tolak ukur sampai dimana kita telah berhasil dalam melaksanakan tugas dalam pendidikan.
            Menurut Kneller, teori memiliki dua pengertian, antara lain ; teori itu empiris, dalam arti sebagai suatu hasil pengujian terhadap hipotesis dengan melalui observasi dan ekserimen, cara berpikir yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode induktif, maka teori di sini sama dengan makna teori dalam sains. Seorang guru tidakboleh dikacaukan dengan isu-isu yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Kedua, teori dapat diperoleh melalui berpikir sistematis spekulatif, dengan metode deduktif, dalam hal ini kneller mengemukakan bahwa teori merupakan “a set of coherent thought”, seperangkat berpikir koheren yang sesuia dengan teori koherensi tentang kebenaran.
2. Praktis Pendidikan
            Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
            Menurut Redja M. Praktis pendidikan adalah seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan. Praktik pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek tujuan, aspek proses kegiatan, dan aspek dorongan(motivasi). Tujuan praktik pendidikan adalah membantu pihak lain mengalami perubahan tingkah laku fundamental yang diharapkan.
            Proses kegiatan merupakan seperangkat kegiatan sosial/bersama, usaha menciptakan peristiwa pendidikan dan mengarahkannya, serta merupakan usaha secara sadar atau tidak sadar melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan. Dorongan atau motifasi untuk melaksanakan praktik pendidikan muncul karena dirasakan adanya kewajiban untuk menolong orang lain.
B. Ruang Lingkup Pendidikan Islam
            Sebagai ilmu yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, karena didalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
            Adapun segi-segi atau pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan islam sekaligus menjadi ruang lingkup pendidikan islam adalah sebagai berikut :
1)      Perbuatan mendidik itu sendiri. Maksudnya adalah seluruh kegiatan, tindakan atau perbuatan dan sikap yang dilakukan oleh pendidikan sewaktu menghadapi/mengasuh anak didik.
2)      Anak didik. Yaitu merupakan obyek terpenting dalam pendidikan islam
3)      Dasar dan tujuan pendidikan islam. Yaitu landasan yang menjadi fundament dan sumber dari segala kegiatan pendidikan islam yang dilakukan
4)      Pendidik. Yaitu subyek yang melakukan pendidikan islam
5)      Materi Pendidikan Islam Yaitu bahan-bahan, atau pengalaman-pengalaman belajar ilmu agama islam
6)      Metode Pendidikan Islam Yaitu cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidikan untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan islam kepada anak didik.
7)      Evaluasi Pendidikan Yaitu memuat cara-cara bagaimana mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar anak didik
8)      Alat-alat pendidikan islam Yaitu alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan pendidikan islam agar tujuan pendidikan islam tersebut lebih berhasil
9)      lingkungan sekitar atau millieu pendidikan islam Yaitu keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan islam
C. Prinsip Prinsip Pendidikan Islam
            Prinsip Pendidikan Islam Kata ‘prinsip’ adalah akar kata dari principia yang diartikan sebagai permulaan, yang dengan suatu cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya tergantung dari pemula itu’ . jadi kalau berbicara mengenai prinsip pendidikan Islam, maka pelaksanaan pendidikan ini telah digariskan oleh prinsip atau konsep dalam ajaran Islam.
Ø  Prinsip pendidikan islam paling tidak mengacu kepada 4 (Empat) Aspek:
1)      selalu mengacu kepada Al-Qur’an dan Hadist
            Al-Qur’an dan Hadist merupakan sumber utama dalam pendidikan islam, mungkin lebih baiknya pendidikan islam ini supya  mempunyai wacana guna mencetak insan kamil, sangat perlu ditambah dengan Istimbath dan Ijtihad para ulama yang tidak bertentangan dengan Al-qur’an dan Hadist. Maka dari itu pendidik dan peserta  didik harus paham kepada kandungan Al-Qur’an dan Hadist. Ketika ada pendapat dan  bertentangan dengan keduanya, bila  suatu ajaran itu  tidak sesuai dengan isi Al-qur’an dan hadist,  seharusnya pendidikan tidak boleh menerimanya sebagai acuan.
2)      selalu mengarah kepada dunia dan akhirat
            Kayaknya baik dalam Al-Qur’an dan Hadist tidak ada yang menganjurkan menjauhi kehidupan dunia, karena al-Qur’an sendiri menuntut kita untuk berzakat dan bersedekah, bagaimana hal tersebut bisa tercapai kalau kita tidak berharta. Memang hidup di dunia hanyalah sementara, semuanya akan musnah  tapi perlu diingat, Justru dengan kehidupan sekejap itulah kita dianjurkan mengejar kesuksesan dunia, untuk berlomba-lomba didalam menggapai amal shaleh sebagai bekal untuk keakhirat nanti, bukan menjauh dari dunia seperti layaknya orang-orang yang mengasingkan diri dari kahidupan sosial.
3)      Bersifat teoritis dan praktis
            Pendidikan isalm tidak cukup hanya menyampaikan teori, karena tujuan  materi itu  tidak lain untuk dilaksanakan  guna mencapai amal yang tinggi disisi tuhan. Maka dari itu untuk mencapai pengamalan yang sempurna hendaklah para peserta didik melaksanakan apa yang diajarkan kepada peserta didik. Dan Uswatun Hasanah harus menjadi pedoman yang utama di dalam hidupnya. Tidak ada satupun didalam pendidikan yang  hanya berorientasi kepada materi saja.
4)      sesuai dengan potensi yang dimiliki manusia
            Pendidikan islam bersifat fleksibel, maka dari itu pendidikan islam harus sesuai dengan potensi manusia karena setiap manusia  mempunyai potensi yang berbeda.  lantas ada berapakah potensi manusia.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Dari pengertian pendidikan maupun pendidikan Islam di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pendidian Islam adalah usaha sadar untuk mengarahkan peserta didik menjadi pribadi muslim yang kamil dan berasaskan Islam. kita harus mempelajari teori pendidikan Karena yang kita hadapi dalam dunia pendidikan adalah manusia. Karena mendidik itu merupakan perbuatan yang harus betul-betul didasari dan disadari dalam rangka membimbing manusia pada suatu tujuan yang akan dicapai.




DAFTAR PUSTAKA
Udin Syaefudin dan Abin Syamsudin Makmun. 2005. Perencanaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arief, Armai, dan Busahdiar. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Wahana Kardofa.
Nata, Abudin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tafsir, Ahmad. 2010. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.